Tes Belajar TIK
Petunjuk: Jumlah poin untuk lanjut ke sesi berikut adalah 7 poin
Elektronika Dasar
Saling Berbagi Ilmu Pengetahuan
Saturday, March 24, 2018
Friday, July 28, 2017
PENGHITUNGAN SUBNETTING, SIAPA TAKUT?
Setelah anda membaca artikel Konsep Subnetting, Siapa Takut?dan memahami konsep Subnetting dengan baik. Kali ini saatnya anda mempelajari teknik penghitungan subnetting. Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara, cara binary yang relatif lambat dan cara khusus yang lebih cepat. Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host- Broadcast.
Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24, apa ini artinya? Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. Lho kok bisa seperti itu? Ya, /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.
Pertanyaan berikutnya adalah Subnet Mask berapa saja yang bisa digunakan untuk melakukan subnetting? Ini terjawab dengan tabel di bawah:
|
|
---|
SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS C
Ok, sekarang mari langsung latihan saja. Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 ?
Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
Penghitungan: Seperti sudah saya sebutkan sebelumnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti itu:
- Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
- Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
- Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
- Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
Subnet
|
192.168.1.0
|
192.168.1.64
|
192.168.1.128
|
192.168.1.192
|
Host Pertama
|
192.168.1.1
|
192.168.1.65
|
192.168.1.129
|
192.168.1.193
|
Host Terakhir
|
192.168.1.62
|
192.168.1.126
|
192.168.1.190
|
192.168.1.254
|
Broadcast
|
192.168.1.63
|
192.168.1.127
|
192.168.1.191
|
192.168.1.255
|
Kita sudah selesaikan subnetting untuk IP address Class C. Dan kita bisa melanjutkan lagi untuk subnet mask yang lain, dengan konsep dan teknik yang sama. Subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class C adalah seperti di bawah. Silakan anda coba menghitung seperti cara diatas untuk subnetmask lainnya.
Subnet Mask | Nilai CIDR |
255.255.255.128 | /25 |
255.255.255.192 | /26 |
255.255.255.224 | /27 |
255.255.255.240 | /28 |
255.255.255.248 | /29 |
255.255.255.252 | /30 |
SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS B
Berikutnya kita akan mencoba melakukan subnetting untuk IP address class B. Pertama, subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class B adalah seperti dibawah. Sengaja saya pisahkan jadi dua, blok sebelah kiri dan kanan karena masing-masing berbeda teknik terutama untuk oktet yang “dimainkan” berdasarkan blok subnetnya. CIDR /17 sampai /24 caranya sama persis dengan subnetting Class C, hanya blok subnetnya kita masukkan langsung ke oktet ketiga, bukan seperti Class C yang “dimainkan” di oktet keempat. Sedangkan CIDR /25 sampai /30 (kelipatan) blok subnet kita “mainkan” di oktet keempat, tapi setelah selesai oktet ketiga berjalan maju (coeunter) dari 0, 1, 2, 3, dst.
|
|
---|
Ok, kita coba dua soal untuk kedua teknik subnetting untuk Class B. Kita mulai dari yang menggunakan subnetmask dengan CIDR /17 sampai /24. Contoh network address 172.16.0.0/18.
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).
Penghitungan:
- Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
- Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 – 2 = 16.382 host
- Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
- Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet
|
172.16.0.0
|
172.16.64.0
|
172.16.128.0
|
172.16.192.0
|
Host Pertama
|
172.16.0.1
|
172.16.64.1
|
172.16.128.1
|
172.16.192.1
|
Host Terakhir
|
172.16.63.254
|
172.16.127.254
|
172.16.191.254
|
172.16.255.254
|
Broadcast
|
172.16.63.255
|
172.16.127.255
|
172.16.191.255
|
172.16..255.255
|
Berikutnya kita coba satu lagi untuk Class B khususnya untuk yang menggunakan subnetmask CIDR /25 sampai /30. Contoh network address 172.16.0.0/25.
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /25 berarti 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128).
Penghitungan:
- Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet
- Jumlah Host per Subnet = 27 – 2 = 126 host
- Blok Subnet = 256 – 128 = 128. Jadi lengkapnya adalah (0, 128)
- Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet
| 172.16.0.0 | 172.16.0.128 | 172.16.1.0 | … | 172.16.255.128 |
Host Pertama | 172.16.0.1 | 172.16.0.129 | 172.16.1.1 | … | 172.16.255.129 |
Host Terakhir | 172.16.0.126 | 172.16.0.254 | 172.16.1.126 | … | 172.16.255.254 |
Broadcast | 172.16.0.127 | 172.16.0.255 | 172.16.1.127 | … | 172.16.255.255 |
Masih bingung juga? Ok sebelum masuk ke Class A, coba ulangi lagi dari Class C, dan baca pelan-pelan
SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS A
Kalau sudah mantab dan paham, kita lanjut ke Class A. Konsepnya semua sama saja. Perbedaannya adalah di OKTET mana kita mainkan blok subnet. Kalau Class C di oktet ke 4 (terakhir), kelas B di Oktet 3 dan 4 (2 oktet terakhir), kalau Class A di oktet 2, 3 dan 4 (3 oktet terakhir). Kemudian subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class A adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30.
Kita coba latihan untuk network address 10.0.0.0/16.
Analisa: 10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16 berarti 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).
Penghitungan:
- Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet
- Jumlah Host per Subnet = 216 – 2 = 65534 host
- Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc.
- Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet
| 10.0.0.0 | 10.1.0.0 | … | 10.254.0.0 | 10.255.0.0 |
Host Pertama | 10.0.0.1 | 10.1.0.1 | … | 10.254.0.1 | 10.255.0.1 |
Host Terakhir | 10.0.255.254 | 10.1.255.254 | … | 10.254.255.254 | 10.255.255.254 |
Broadcast | 10.0.255.255 | 10.1.255.255 | … | 10.254.255.255 | 10.255.255.255 |
Mudah-mudahan sudah setelah anda membaca paragraf terakhir ini, anda sudah memahami penghitungan subnetting dengan baik. Kalaupun belum paham juga, anda ulangi terus artikel ini pelan-pelan dari atas. Untuk teknik hapalan subnetting yang lebih cepat, tunggu di artikel berikutnya
Catatan: Semua penghitungan subnet diatas berasumsikan bahwa IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) dihitung secara default. Buku versi terbaru Todd Lamle dan juga CCNA setelah 2005 sudah mengakomodasi masalah IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) ini. CCNA pre-2005 tidak memasukkannya secara default (meskipun di kenyataan kita bisa mengaktifkannya dengan command ip subnet-zeroes), sehingga mungkin dalam beberapa buku tentang CCNA serta soal-soal test CNAP, anda masih menemukan rumus penghitungan Jumlah Subnet = 2x – 2
Tahap berikutnya adalah silakan download dan kerjakan soal latihan subnetting. Jangan lupa mengikuti artikel tentang Teknik Mengerjakan Soal Subnetting untuk memperkuat pemahaman anda dan meningkatkan kemampuan dalam mengerjakan soal dalam waktu terbatas.
REFERENSI
- Todd Lamle, CCNA Study Guide 5th Edition, Sybex, 2005.
- Module CCNA 1 Chapter 9-10, Cisco Networking Academy Program (CNAP), Cisco Systems.
- Hendra Wijaya, Cisco Router, Elex Media Komputindo, 2004.
MENGADMINISTRASI SERVER DALAM JARINGAN
Pengertian Server
Server adalah ibarat pelayan yang memiliki hak untuk mengatur.
Server disebut sebagai pelayan dikarenakan fungsi server secara keseluruhan adalah memberi layanan (service) kepada client yang saling terhubung satu sama lain dalam satu jaringan.
Fungsi Server
Sedangkan fungsi server dalam mengatur adalah bagaimana server mengatur
dalam memberi hak akses terhadap client yang terhubung dengan server tersebut. Contohnya: hak akses internet, akses directory, dll
Selain itu server dapat berfungsi sebagai dinding keamanan (firewall). Fungsi
server ini sangat penting dalam jaringan yang terhubung dengan jaringan luar seperti internet.
Server dapat berfungsi untuk membatasi dan menolak suatu koneksi yang ingin merusak dan melakukan pencurian metadata.
Server dapat pula berfungsi sekaligus sebagai router yang menghubungkan
antara sebuah jaringan dengan jaringan yang lain tapi berbeda segmen.
Aplikasi Server
Layanan/Aplikasi yang diberikan server kepada client bermacam-macam. Layanan
tersebut dapat berupa web server,DNS server mail server, ftp server,proxy server, SMB server, DHCP server, dll.
Web Server adalah software server yang menjadi tulang belakang dari World Wide Web (WWW). Web server menunggu permintaan dari client yang menggunakan browser seperti netscape navigator, Internet Explorer, modzilla, dan program browser lainnya. Jika ada permintaan dari browser, maka web server akan memproses permintaan itu dan kemudian memberikan hasil prosesnya berupa data yang diinginkan kembali ke browser.
Data ini mempunyai format yang standar disebut dengan format SGML ( Standard General Markup Language). Data yang berupa format ini kemudian akan ditampilkan oleh browser sesuai dengan
kemampuan browser itu. Contohnya ialah bila data yang dikirim berupa data gambar, browser yang hanya mampu menampilkan text (misalnya lynx) tidak akan mampu menampilkannya dan jika ada akan menampilkan alternatifnya saja.
Web Server, untuk berkomunikasi dengan clientnya (web browser)
mempunyai protokol sendiri yaitu HTTP (HyperText Transfer Protocol). Dengan protokol ini, komunikasi antar web server dengan clientnya (browser) dapat saling dimengerti dan lebih mudah.
Seperti telah dijelaskan diatas, Standar format data pada World Wide Web adalah SGML. Tapi sudah menjadi hal yang umum bahwa para pengguna internet lebih banyak menggunakan format HTML (HyperText Markup Language) karena penggunaannya yang lebih sederhana dan mudah dipelajari.
2. DNS Server
DNS Server adalah aplikasi untuk me-resolve (konversi) hostname menjadi IP Address.
3. Mail Server
Mail server merupakan sebuah aplikasi yang berurusan dengan lalu lintas email, dia tidak secara langsung berhubungan dengan user yang akan berkirim. Dalam pengiriman email, terdapat dua aplikasi yang diperlukan yaitu MTA (Mail Transfer Agent), dan MUA (Mail User Agent). Kerja sama antara MUA dan MTA dapat dianalogikan seperti agen perjalanan dan perusahaan perjalanan, dimana email merupakan orang yang akan melakukan perjalanan.
Salah satu alasan kenapa email dipakai orang karena memberikan cara yang mudah dan cepat dalam mengirimkan sebuah informasi. Selain itu email dapat juga informasi yang ukurannya kecil sampai ke file yang ukurannya besar. Pada gambar berikut bagaimana cara pertukaran
Email yang menggunakan TCP/IP
Secara garis besar MTA (Mail Transfer Agent) adalah sebuah aplikasi untuk mengantarkan email. MTA melakukan fungsi-fungsi sebagai berikut :
- Pertukaran email menggunakan protokol TCP
- Menerima email masuk (incoming)
- Meneruskan email yang akan keluar (outgoing)
- Mengatur antrian bila ada email masuk, keluar dan yang tertunda pengirimannya MTA yang umum dipakai adalah sendmail dan qmail untuk di unix serta untuk di Ms Windows menggunakan Mdaemon.
Sedangkan MUA (Mail User Agent) adalah aplikasi yang berfungsi sebagai antar muka (interface) antara email (dalam hal ini berhubungan dengan user yang memiliki email tersebut) dengan MTA yang mendukungnya. Ia berfungsi :
- Menulis email dan membaca email yang masuk.
- Mengatur konfigurasi email sehingga sesuai dengan MTA yang mendukungnya.
- Memberikan kenyamanan kepada user dalam menerima dan mengirim email.
Beberapa agen email yang populer saat ini adalah Pine, Eudora, Netscape, Outlook dan Pegasus.
4. FTP Server
FTP (File Transfer Protocol) menggunakan protokol transport TCP untuk mengirimkan data/file. TCP dipakai sebagai protokol transport karena protokol ini memberikan garansi pengiriman dengan FTP yang dapat memungkinkan user mengakses le dan direktori secara interaktif
diantaranya:
- Melihat daftar file pada direktori remote dan lokal
- Mengganti nama dan menghapus file
- Transfer file dari komputer remote ke lokal (download)
- Transfer file dari komputer lokal ke remote (upload)
5. Proxy Server
Fungsi proxy sebagai cache merupakan fungsi proxy yang paling banyak digunakan dalam jaringan.
Dengan fungsi ini proxy mampu menyimpan halaman-halaman web yang pernah diakses oleh client dalam jaringan. Sehingga bila ada client yang lain yang meminta halaman yang sama,maka halaman yang ada dalam cache itulah yang akan diberikan ke client.
Sebagai contoh, bila ada client yang membuka halaman http://www.yale.edu, maka sebelum halaman web tersebut muncul di client, proxy server akan menyimpan terlebih dahulu halaman tersebut di dalam cache.
Lain waktu apabila ada lagi yang meminta halaman http://www.yale.edu maka halaman yang tersimpan di cache itulah yang akan diberikan ke client yang meminta halaman tersebut.
6. SMB Server
Samba adalah server yang sangat powerful yang dapat membuat sistem berbasis Unix (seperti Linux) untuk melakukan sharing resource dengan sistem berbasis Windows.
7. DHCP Server
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah sebuah mekanisme yang memungkinkan sebuah server untuk memberikan IP Address secara dinamik bagi client.
Client melakukan permintaan IP Address kepada server, dan server memberikan alokasi bagi si client tersebut.
Mekanisme ini akan sangat memberikan keuntungan bagi manajemen jaringan di karenakan proses setting IP Address tidak harus dilakukan manual untuk setiap client yang ada.
Contoh system operasi pada PC Server: Microsoft (Windows NT, Windows 2000 Server, Windows 2003 Server, Windows 2008 Server), Linux (Debian, Fedora, SUSE, Ubuntu Server, Redhat)
Client
Secara mendasar client adalah sebuah PC dengan sistem operasinya sendiri yang terhubung dengan jaringan/workstation, sehingga dapat digunakan untuk mengakses ke server dan PC lainnya.
Contoh system operasi pada PC Client: Microsoft(Windows 3.1, Windows 95, Windows 98, windows 2000, Windows Me, Windows XP, Windows Vista, Windows 7), Linux((Debian, Fedora, SUSE, Ubuntu, Redhat)
Komputer yang bertugas sebagai pelayan jaringan.
- Server mengatur lalu lintas data dalam sebuah jaringan dan menyediakan resource yang dapat dipakai oleh komputer lain yang terhubung dalam jaringannya.
- Server merupakan piranti khusus dalam jaringan komputer yang menjadi tempat bagi semua nodes (titik jaringan/workstation)di dalam jaringan untuk bisa melakukan resource sharing.
- Server melayani semua nodes, jika nodes membutuhkan.
- Server ada beberapa macam, yaitu: printer server, file server, disk server, web server dan database server. Server bisa bersifat dedicated, artinya server tidak bisa dipergunakan sebagai nodes untuk komunikasi, ada juga yang bersifat non-dedicated, yaitu selain berfungsi sebagai server juga dapat dipergunakan sebagai titik masuk untuk berkomunikasi di dalam jaringan. Cara seperti ini populer dengan istilah client-server
Layanan yang diberikan server kepada client bermacam-macam.
Layanan tersebut dapat juga berupa service E-Mail, Domain, Web, Proxy, dll.
Diposting oleh Eni Warseni di 01.40
Tuesday, September 25, 2012
Thursday, April 12, 2012
Thursday, April 5, 2012
Monday, January 16, 2012
Electronic Project
Kali ini saya mo posting tentang elektronika, gak melulu
tentang Imu Komputer.
Serius ne sob, bukan ngerjain. Lagi walking-walking eh gak sengaja mampir ke
ne website dapet atikel menarik, langsung aja dehh
timbul niat berbagi ama yang laen. BIKIN
SENDIRI LAMPU HEMAT ENERGI. Lampu ini menggunakan Lampu LED sebagai komponen
utamanya. Selain harganya murah dan berumur panjang, lampu LED hanya butuh
tegangan yg kecil. Saat ini banyak lampu mobil atau motor yg sudah memakai LED
sebagai pengganti bolam, kemudian lampu senter juga sudah memakai LED, juga
terdapat pada lampu emergency yang
sudah mulai mengganti TL/NEON dengan
LED yang nyalanya lebih lama dan tidak kalah terang.
LANGKAH 1
Komponen yang diperlukan :
Komponen yang diperlukan :
- 30 buah lampu LED Extra bright White
lampu LED ini sekarang sering di pake buat lampu senter. Beli di
toko elektro banyak, tanya aja bli lampu LED buat lampu senter om… ( walahh
nglanturrr dah )
- 3 buah papan PCB
kalo saya mending bli papan PCB yang belubang, so gak usah nglubangin lagi, cuman nanti penampilannya kurang sedap di pandang mata ( sedap?? emang makanan?? ). Biar lebih menarik, bisa bli PCB polos alias blum d lubangi, cuman entar jadi bikin lubangnya sediri.
- 1 buah Kondenser ukuran 0.22uF / 400 Volts.
- 1 buah Resistor ukuran 1K – 1/2 Watt.
- 3 buah papan PCB
kalo saya mending bli papan PCB yang belubang, so gak usah nglubangin lagi, cuman nanti penampilannya kurang sedap di pandang mata ( sedap?? emang makanan?? ). Biar lebih menarik, bisa bli PCB polos alias blum d lubangi, cuman entar jadi bikin lubangnya sediri.
- 1 buah Kondenser ukuran 0.22uF / 400 Volts.
- 1 buah Resistor ukuran 1K – 1/2 Watt.
Buat jalur dan lubang-lubang pada papan PCB untuk lampu LED,
seperti gambar di bawah.
LANGKAH 2
Solder dan rangkai komponen pada papan PCB, seperti pada gambar di bawah.
Pasang kaki-kaki lampu LED, kali panjang = + (plus) dan Kaki pendek = -(minus).
Solder dan rangkai komponen pada papan PCB, seperti pada gambar di bawah.
Pasang kaki-kaki lampu LED, kali panjang = + (plus) dan Kaki pendek = -(minus).
LANGKAH 3
Cari lampu PLC yg sudah mati neonnya ganti dengan rangkaian LED, rangkailah seperti gambar di bawah.
Cari lampu PLC yg sudah mati neonnya ganti dengan rangkaian LED, rangkailah seperti gambar di bawah.
LANGKAH 4
Hubungkan dengan kabel hingga semua komponen terangkai seperti gambar di bawah.
Hubungkan dengan kabel hingga semua komponen terangkai seperti gambar di bawah.
LANGKAH 5
Jadi deh, biar lebih terang tambahkan cover dari botol air minum bekas, seperti gambar dibawah.
Jadi deh, biar lebih terang tambahkan cover dari botol air minum bekas, seperti gambar dibawah.
Teori
Seringkali kita menemui kendala susah start atau lampu redup
pada saat pertama kali menghidupkan motor, atau akselerasi yang kurang mantap.
Kemungkinan hal tersebut disebabkan accu yang sudah loyo atau tekor, atau
karena faktor daya yang buruk. Pada dasarnya rangkaian motor mayoritas berupa
koil/kumparan seperti Koil pengapian, Filamen Lampu. Secara teori kelistrikan
dengan semakin banyaknya beban yang berupa kumparan maka akan menyebabkan arus
listrik tertinggal phasanya dibanding tegangannya(voltage). Hipotesa saya hal
tersebut akan menyebabkan akselerasi susah meningkat.
Nah untuk mengembalikan phasa agar kembali seperti semula maka
digunakan kapasitor untuk menyeimbangkan. Fungsi lain kapasitor adalah
menyimpan muatan listrik dan melepaskannya di lain waktu. Fungsi tersebut
sangat berguna pada fungsi penyearahan oleh dioda. Setelah disearahkan oleh
dioda biasanya tegangan yang timbul berupa tegangan DC(direct current) tapi
tidak sempurna karena masih berupa riak-riak gelombang. Jadi tidak stabil pada
tegangan kerja. Tugas capacitor akan mengurangi beda tegangan tertinggi dengan
tegangan terendah dengan kata lain pada saat tegangan tinggi dia akan menyimpan
arus dan pada saat tegangan terendah akan mengeluarkan arus. Sehingga
mengurangi selisih/beda tegangan dan membuat tegangan lebih rata. Fungsi
membuat lebih rata oleh sebagian orang disebut stabilizer (penstabil tegangan)
Terus berapa besaran capacitor yang harus digunakan ? OK sebagai
contoh yamaha xeon . Maklum punya hanya motor ini saja. Jadi dioprek-oprek buat
kelinci percobaan. Kita lanjutkan : sesuai data di buku petunjuk diketahui
kapasitas alternator motor tersebut kira-kira 0.106KW atau 106 Watt. Rumus
Power = V x I atau I = P/V Jadi 106Watt : 12V kira-kira besarannya = 8.83 A.
Sesuai dengan pelajaran elektronika dasar tentang Rectifieng/penyearahan
didapatkan “Thumb Rule” buat besarnya capacitor berdasarkan besaran Ampernya.
Thumb Rule tersebut : untuk setiap 1A dibutuhkan 2200 mikro Farad. Jadi untuk
kasus di atas besaran kapasitor yang dibutuhkan adalah 8.83 x 2200 = 19.426
mikro Farad. Tapi harus diingat bahwa besaran arus di motor di batasi oleh
kapasitas regulator/Kuproknya. Untuk contoh kasus di atas saya menggunakan
kapasitor sebesar 10.000 mikro Farad dengan asumsi berpatokan pada accu yang
digunakan yaitu 3,5Ah. Maka akan didapat 3,5 x 2200 = 7.700 mikro Farad. Di
pasaran nilai tersebut tidak tersedia jadi kita pakai angka yang di atasnya
yaitu 10.000 mikro Farad. Alasan lainnya adalah masih ada keinginan untuk
mengganti accu original dengan kapasitas yang lebih besar yaitu 5Ah (buat spare
bro…). Terus berapa besar tegangan kerja capacitor tersebut ? Besarnya tegangan
kerja untuk capacitor kita patok 2x tegangan kuprok. Jika di kuprok tegangan
yang keluar 15V maka tegangan kerja capacitor = 15 x 2 = 30V. Buat safetynya
kita pakai tegangan 50V. Toh perbedaan harga capacitor untuk kedua tegangan
tidak signifikan.
Terus gimana pengkabelannya ? Beli capacitor 10.000 mikro Farad
tipe konektor/model baut seharga Rp. 15.000, kabel tiga warna AWG8(merah, hitam
hijau) (diameter core 8mm) beli Rp. 3.000, kabel skun 5 pcs (2 spare) diameter
disesuaikan dengan lubang baut accu dan massa beli Rp 2.500 dan konektor 5 pcs
(3 pcs spare) beli Rp 1.000, sumi tube sesuai ukuran kabel beli Rp. 2.000. Jadi
total jendral pengeluarannya adalah : Rp. 23.500. Pasang konektor kabel merah
ke kutub positif kapasitor dan ujung yang lain dipasang di kutub positif accu.
Gabungkan kabel hijau dan hitam (1 konektor untuk 2 kabel) kemudian pasang
konektornya pada kutub negatif capacitor dan ujung kabel hitam dipasang di
kutub negatif accu. Sedangkan ujung kabel hijau yang lain dihubungkan ke massa
atau casis.
Subscribe to:
Posts (Atom)
contoh soal di blog
Tes Belajar TIK Petunjuk: Jumlah poin untuk lanjut ke sesi berikut adalah 7 poin Javasript tidak mendukung atau tidak aktif di brow...