Monday, January 16, 2012

Electronic Project


Kali ini saya mo posting tentang elektronika, gak melulu tentang Imu Komputer. Serius ne sob, bukan ngerjain. Lagi walking-walking eh gak sengaja mampir ke ne website dapet atikel menarik, langsung aja dehh timbul niat berbagi ama yang laen. BIKIN SENDIRI LAMPU HEMAT ENERGI. Lampu ini menggunakan Lampu LED sebagai komponen utamanya. Selain harganya murah dan berumur panjang, lampu LED hanya butuh tegangan yg kecil. Saat ini banyak lampu mobil atau motor yg sudah memakai LED sebagai pengganti bolam, kemudian lampu senter juga sudah memakai LED, juga terdapat pada lampu emergency yang sudah mulai mengganti TL/NEON dengan LED yang nyalanya lebih lama dan tidak kalah terang.

LANGKAH 1
Komponen yang diperlukan :
- 30 buah lampu LED Extra bright White 
lampu LED ini sekarang sering di pake buat lampu senter. Beli di toko elektro banyak, tanya aja bli lampu LED buat lampu senter om… ( walahh nglanturrr dah )
- 3 buah papan PCB
kalo saya mending bli papan PCB yang belubang, so gak usah nglubangin lagi, cuman nanti penampilannya kurang sedap di pandang mata ( sedap?? emang makanan?? ). Biar lebih menarik, bisa bli PCB polos alias blum d lubangi, cuman entar jadi bikin lubangnya sediri.
- 1 buah Kondenser ukuran 0.22uF / 400 Volts.
- 1 buah Resistor ukuran 1K – 1/2 Watt.
Buat jalur dan lubang-lubang pada papan PCB untuk lampu LED, seperti gambar di bawah.
LANGKAH 2
Solder dan rangkai komponen pada papan PCB, seperti pada gambar di bawah.
Pasang kaki-kaki lampu LED, kali panjang = + (plus) dan Kaki pendek = -(minus).
LANGKAH 3
Cari lampu PLC yg sudah mati neonnya ganti dengan rangkaian LED, rangkailah seperti gambar di bawah.

LANGKAH 4
Hubungkan dengan kabel hingga semua komponen terangkai seperti gambar di bawah.
LANGKAH 5
Jadi deh, biar lebih terang tambahkan cover dari botol air minum bekas, seperti gambar dibawah.
Categories:doa doa islam
Teori
Seringkali kita menemui kendala susah start atau lampu redup pada saat pertama kali menghidupkan motor, atau akselerasi yang kurang mantap. Kemungkinan hal tersebut disebabkan accu yang sudah loyo atau tekor, atau karena faktor daya yang buruk. Pada dasarnya rangkaian motor mayoritas berupa koil/kumparan seperti Koil pengapian, Filamen Lampu. Secara teori kelistrikan dengan semakin banyaknya beban yang berupa kumparan maka akan menyebabkan arus listrik tertinggal phasanya dibanding tegangannya(voltage). Hipotesa saya hal tersebut akan menyebabkan akselerasi susah meningkat.
Nah untuk mengembalikan phasa agar kembali seperti semula maka digunakan kapasitor untuk menyeimbangkan. Fungsi lain kapasitor adalah menyimpan muatan listrik dan melepaskannya di lain waktu. Fungsi tersebut sangat berguna pada fungsi penyearahan oleh dioda. Setelah disearahkan oleh dioda biasanya tegangan yang timbul berupa tegangan DC(direct current) tapi tidak sempurna karena masih berupa riak-riak gelombang. Jadi tidak stabil pada tegangan kerja. Tugas capacitor akan mengurangi beda tegangan tertinggi dengan tegangan terendah dengan kata lain pada saat tegangan tinggi dia akan menyimpan arus dan pada saat tegangan terendah akan mengeluarkan arus. Sehingga mengurangi selisih/beda tegangan dan membuat tegangan lebih rata. Fungsi membuat lebih rata oleh sebagian orang disebut stabilizer (penstabil tegangan)
Terus berapa besaran capacitor yang harus digunakan ? OK sebagai contoh yamaha xeon . Maklum punya hanya motor ini saja. Jadi dioprek-oprek buat kelinci percobaan. Kita lanjutkan : sesuai data di buku petunjuk diketahui kapasitas alternator motor tersebut kira-kira 0.106KW atau 106 Watt. Rumus Power = V x I atau I = P/V Jadi 106Watt : 12V kira-kira besarannya = 8.83 A. Sesuai dengan pelajaran elektronika dasar tentang Rectifieng/penyearahan didapatkan “Thumb Rule” buat besarnya capacitor berdasarkan besaran Ampernya. Thumb Rule tersebut : untuk setiap 1A dibutuhkan 2200 mikro Farad. Jadi untuk kasus di atas besaran kapasitor yang dibutuhkan adalah 8.83 x 2200 = 19.426 mikro Farad. Tapi harus diingat bahwa besaran arus di motor di batasi oleh kapasitas regulator/Kuproknya. Untuk contoh kasus di atas saya menggunakan kapasitor sebesar 10.000 mikro Farad dengan asumsi berpatokan pada accu yang digunakan yaitu 3,5Ah. Maka akan didapat 3,5 x 2200 = 7.700 mikro Farad. Di pasaran nilai tersebut tidak tersedia jadi kita pakai angka yang di atasnya yaitu 10.000 mikro Farad. Alasan lainnya adalah masih ada keinginan untuk mengganti accu original dengan kapasitas yang lebih besar yaitu 5Ah (buat spare bro…). Terus berapa besar tegangan kerja capacitor tersebut ? Besarnya tegangan kerja untuk capacitor kita patok 2x tegangan kuprok. Jika di kuprok tegangan yang keluar 15V maka tegangan kerja capacitor = 15 x 2 = 30V. Buat safetynya kita pakai tegangan 50V. Toh perbedaan harga capacitor untuk kedua tegangan tidak signifikan.
Terus gimana pengkabelannya ? Beli capacitor 10.000 mikro Farad tipe konektor/model baut seharga Rp. 15.000, kabel tiga warna AWG8(merah, hitam hijau) (diameter core 8mm) beli Rp. 3.000, kabel skun 5 pcs (2 spare) diameter disesuaikan dengan lubang baut accu dan massa beli Rp 2.500 dan konektor 5 pcs (3 pcs spare) beli Rp 1.000, sumi tube sesuai ukuran kabel beli Rp. 2.000. Jadi total jendral pengeluarannya adalah : Rp. 23.500. Pasang konektor kabel merah ke kutub positif kapasitor dan ujung yang lain dipasang di kutub positif accu. Gabungkan kabel hijau dan hitam (1 konektor untuk 2 kabel) kemudian pasang konektornya pada kutub negatif capacitor dan ujung kabel hitam dipasang di kutub negatif accu. Sedangkan ujung kabel hijau yang lain dihubungkan ke massa atau casis.

No comments:

Post a Comment

contoh soal di blog

Tes Belajar TIK Petunjuk: Jumlah poin untuk lanjut ke sesi berikut adalah 7 poin Javasript tidak mendukung atau tidak aktif di brow...